Dialog Dengan Puluhan Owner Perusahaan, Mas Dhito: Pemkab Ramah Investasi

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berdialog dengan puluhan owner perusahaan. Dalam kesempatan itu, pihaknya menyebutkan Kabupaten Kediri ramah investasi. 

Menyambut bandara baru yang akan segera beroperasi, menurut Mas Dhito, Kabupaten Kediri terbuka dengan inventasi. Pasalnya, investasi punya dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Bumi Panjalu. 

Baca juga: Wujudkan Rakyat Harus Sejahtera, Bupati RHS Sampaikan Permohonan Penyeragaman Rumah Penduduk Kepada Presiden RI

“Ini bagian komitmen bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri ramah akan investasi, jadi kita terbuka terhadap pengusaha, ” terang bupati yang akrab disapa Mas Dhito, (22/8/2023). 

Dalam dialog tersebut, Mas Dhito dan 50 owner perusahaan itu berdiskusi mengenai persoalan, tantangan, hingga hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja. 

Baca juga: Gubernur Jabar Kang Emil Kunjungi Ponpes Lirboyo Kediri

Disisi lain, orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini meminta agar perusahaan yang existing dan masih aktif untuk terus memberikan hak-hak bagi para pekerja. 

“Bagaiamana perusahaan yang sudah berjalan sekarang ini, bisa memenuhi hak ataupun apa yang menjadi kewajiban perusahaan kepada karyawannya, ” kata Mas Dhito. 

Baca juga: Joko Widodo: Membangun IKN Harus Berbasis Green Economy

Dari berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan sebagaimana hasil dialog di Fave Hotel tersebut, Mas Dhito akan menggandeng berbagai pihak untuk mencari jalan keluarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kediri, Ibnu Imad mengungkapkan acara tersebut diadakan dalam rangka meminimalisir adanya konflik dalam hubungan industrial. 

Baca juga: 500 Warga Tigaraja Parapat Dapat Bantuan Sembako Dari Presiden Republik Indonesia

Dimana komunikasi antara pekerja, pemilik perusahaan, dan pemerintah selaku regulator diharapkan tetap dapat berjalan dengan baik.   

“Jangan sampai muncul perselisihan, kalau bisa diantisipasi agar hal itu tidak terjadi, ” jelas Ibnu. 

Baca juga: Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM

Cara antisipasinya, kata Ibnu, norma ketenagakerjaan harus dilakukan secara penuh. Kemudian, mulai dari hak pekerja dan perusahaan harus ada di dalam peraturan perusahaan. 

“Pensiun itu (aturannya) bagaimana, sistem penggajian, dan sistem cuti bagaimana, ” urainya.(adv/PKP)